Jumat, 17 Oktober 2014

Merindukan Pelangi

Kamu tahu? Aku merindukanmu, pelangiku.
Aku rindu, aku rindu, aku rindu.

Namun, aku tak tahu, apakah masih pantas untukku menyampaikan hal ini padamu?
Jika pada akhirnya kita hanya akan saling menyakiti, mengapa semesta sempat menyatukan kita?

Kamu tahu, pada kondisi normalnya, aku harusnya membencimu.
Namun, apa yang terjadi?
Ternyata rasa yang kumiliki untukmu jauh lebih besar dari apa yang aku katakan kepada mereka.
Dan saat ini aku masih saja merindukanmu.

Kamu pernah bertanya, “mengapa aku mencintaimu?”
dan sampai detik ini, aku masih tak tahu alasannya.
Sesering dan sedalam apapun kamu menggoreskan luka, aku masih saja merindukanmu.
Sebut saja aku bodoh, sebut saja aku tolol.
Satu hal yang pasti, rasa yang kumiliki ini tulus untukmu.

Kamis, 11 Juli 2013

Dan Aku (masih saja) Merindukanmu




Terlalu banyak yang ingin dituangkan, terlalu banyak yang ingin diungkapkan sampai-sampai entah harus dari mana memulainya. Dirimu yang dulu selalu hangat, dirimu yang dulu selalu ada untuk ku, entah mengapa sekarang berbeda. Semua tak lagi sama. Kamu mendiamkan ku, kamu mengacuhkan ku. Sekarang seakan aku berjuang sendiri, berjuang mempertahan “kita”. Kita?? Bukankah “kita” terdiri dari 2 orang? Jika hanya aku yang bertahan dan memperjuangkannya, apa masih layak disebut “kita”?? Lalu, untuk apa selama ini aku bertahan?? Entahlah~~