Terlalu banyak yang ingin dituangkan, terlalu banyak yang ingin diungkapkan sampai-sampai entah harus dari mana memulainya. Dirimu yang dulu selalu hangat, dirimu yang dulu selalu ada untuk ku, entah mengapa sekarang berbeda. Semua tak lagi sama. Kamu mendiamkan ku, kamu mengacuhkan ku. Sekarang seakan aku berjuang sendiri, berjuang mempertahan “kita”. Kita?? Bukankah “kita” terdiri dari 2 orang? Jika hanya aku yang bertahan dan memperjuangkannya, apa masih layak disebut “kita”?? Lalu, untuk apa selama ini aku bertahan?? Entahlah~~
Apa
yang kamu rasakan, aku tak pernah
benar-benar tau, karna kamu hanya diam. Kamu lebih memilih melarikan diri dari
masalah daripada memecahkan masalah yang ada. Kemarin aku pamit, dan benar saja
kamu sudah tak peduli. tak ada sedikit pun kepedulian mu lagi. Kamu hanya
mementingkan dirimu dan perasaan mu tanpa pernah berfikir tentang aku yang selalu
bertahan sendiri disini.
Kata-kata
mu yang selalu menyakiti terus saja ku abaikan, tindakan mu yang mengabaikan ku
terus saja tidak ku pedulikan. Aku masih saja datang menghampirimu, aku masih
saja mengharapkan mu dan air mata ku masih saja mengalir karna mu.
Aaahhh,
aku ingin pergi, aku ingin melupakan semua tentang mu, jika bisa aku bahkan
ingin tidak pernah mengenalmu bukan karna aku menyesal hanya saja aku terlalu
lelah, aku lelah disini sendiri. Sekali lagi aku merindukan sosok mu yang dulu,
dirimu yang selalu hadir dalam hidup ku bukan dirimu yang kini selalu
menghindar.
Apa
yang salah? Dimana letak kesalahan itu? Aku tak pernah tau, karna kamu hanya
diam dan diam. Mencoba untuk berhenti atau bahkan bersikap seakan tidak lagi
mempedulikanmu jauh lebih sulit daripada mencoba melupakan mu. Masih saja
diam-diam aku mencari tau tentang dirimu. Dan aku masih saja merindukan mu :”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar